Apa itu Kemeja? Kenali Pengertian, Sejarah, dan Jenisnya
Siapa yang tak kenal dengan kemeja? Kemeja merupakan pakaian formal yang terdengar sudah tidak asing lagi. Biasanya dibuat menurut selera orang yang menggunakannya. Memang kemeja ini sering dikatakan sebagai pakaian formal, namun juga bisa digunakan untuk pakaian non formal. Terkadang pakaian kemeja identik sebagai pakaian pria. Oleh karena itu penting untuk mengetahui pengertian kemeja, sejarah, jenis, dan ciri-cirinya. Agar tidak salah saat menggunakan kemeja berdasarkan fungsinya untuk menghadiri beberapa acara tertentu. Yuk baca lebih lanjut disini!
Apa itu kemeja?
Kemeja adalah pakaian atas yang melindungi bagian dada, bahu, lengan, dan menutupi tubuh sampai bagian perut. Karena ciri khasnya adalah kerah, oleh karena itu kemeja disebut sebagai pakaian formal. Biasanya kemeja dibuat menurut selera orang yang menggunakannya, ada yang berlengan panjang dan berlengan pendek. Nama lain dari kemeja adalah blus (blouse dalam bahasa inggris). Namun beberapa orang juga ada yang menyebutnya dengan hem. Penampilan dengan kemeja terbilang rapi dan formal sehingga banyak potongan kemeja yang digunakan sebagai pakaian baik pria maupun wanita. Salah satu pemakaian utamanya ialah sebagai seragam kerja atau dinas.
Baca juga 4 Bahan Kain Kemeja Anti Kusut yang Tak Perlu Disetrika
Sejarah Kemeja
Pada umumnya kemeja dilengkapi dengan kerah, saku, dan kancing di bagian depan yang berjajar rapi dari atas ke bawah. Berdasarkan catatan sejarah, kemeja pertama kali diperkenalkan di daratan Eropa dengan sebutan camisa. Jenis pakaian yang masih memiliki kemiripan dengan bentuk asli kemeja dikenal dengan nama blus dalam bahasa Perancis dan disebut sebagai hem yang digunakan untuk wanita dari bahasa Belanda. Yuk telusuri sejarah kemeja dari masa ke masa sejak ribuan tahun yang lalu!
Sejarah Kemeja 500 SM
Dalam sejarah, kemeja paling awal ditemukan di makam Dinasti Pertama di Tarkan, Mesir oleh Egyptologist Flinders Petrie pada tahun 1913. Kemeja tersebut terbuat dari kain linen dengan serat rami. Hampir semua kain di Mesir kuno berasal dari sekitar tahun 3000 SM. Hal tersebut menimbulkan asumsi bahwa ada lebih dari satu jenis kemeja yang dibuat.
Sejarah Kemeja Abad Pertengahan
Selama abad pertengahan, kemeja dianggap sebagai pakaian dalaman yang menjadi penghalang antara tubuh dengan pakaian luar (yang tidak pernah dicuci). Hal ini dikarenakan pakaian luar adalah mantel yang terbuat dari kulit binatang sehingga susah untuk di cuci. Dalam catatan sejarah kemeja, dijelaskan mengenai cara menggunakan kemeja yang mirip dengan kaos. Kemeja pada abad pertengahan tidak memiliki bukaan depan dengan kancing dan hanya terbuat dari linen yang kasar. Kemeja juga pada saat tersebut dilihat dari simbol status karena biaya pembuatannya yang besar.
Seiring dengan berkembangnya waktu, kemeja memiliki hiasan dan pria lebih leluasa untuk menunjukkan kemeja tanpa baju luaran. Dalam buku Men’s Wardrobe seri Chic Simple disebutkan, para bangsawan Eropa pada abad ke -17 biasa menggunakan kemeja putih yang dihiasi renda pada bagian dada dan lengan. Selain itu mereka juga biasa tampil dengan kemeja putih sebagai baju dalaman pada saat menggunakan busana tuxedo.
Sejarah Kemeja tahun 1800-an
Memasuki tahun 1800-an mulai bermunculan model kemeja baru. Ketika itu salah satu model paling mewah memiliki kerah berupa bulu yang biasa disebut ruff. Akan tetapi bahan ruff ini sangat kaku sehingga lebih menyulitkan penggunanya untuk bergerak. Tahun 1827, ibu rumah tangga dari New York bernama Hannah Montague membuat sejarah baru dengan menciptakan kerah yang bisa dilepas agar bisa ditukar dengan yang bersih tanpa perlu mencuci seluruh baju. Hal ini dikarenakan ia lelah membersihkan kotoran dari baju suaminya setiap hari.
Apa itu Kain Nagata Drill? Kenali Bahan Kain Kemeja Disini!
Kerah yang bisa dilepas ini cukup populer dan diadopsi secara luas. Karena hanya kerah yang terlihat jadi bisa memiliki banyak kerah yang bisa diganti-ganti dan terkesan seperti memiliki banyak kemeja. Pada tahun 1860 kemeja mulai dikenakan oleh para wanita Eropa dan Amerika, ketika kemeja Garibaldi, yaitu kemeja merah yang dikenakan oleh pejuang kemerdekaan dibawah pimpinan Giuseppe Garibaldi, dipopulerkan oleh Permaisuri Eugenie dari Perancis.
Tahun 1871, kemeja mulai menyerupai model seperti sekarang, Kancing dan kerah kemeja menjadi populer yang diperkenalkan oleh perusahaan jahit London. Sejarah kemeja saat itu mengatakan bahwa kemeja putih menjadi kemeja yang premium karena biaya pemeliharaannya cukup tinggi agar terlihat tetap bersih.
Sejarah Kemeja tahun 1900-an
Walaupun dulunya kemeja putih dinilai bergengsi, namun pada awal tahun 1900-an kemeja bercorak garis dan berwarna mulai diterima walaupun kemeja putih memiliki gengsi untuk dikenakan ketika dilakukan dalam berbisnis maupun sebagai dalaman jas yang formal. Pada tahun 1920 kemeja berwarna biru menjadi kemeja yang paling umum digunakan. Tahun 1902 HG Wells membuat model kemeja berkerah yang dapat dilipat. Sehingga mendukung perkembangan kemeja lebih pesat di era yang modern.
Kantong pada kemeja telah ada smenjak tahun 1920 dan menjadi fitur yang umum selama tahun 1960-an. Pada tahun 1970-an model dan pemakaian kemeja menjadi lebih modern. Seperti lengan yang sering dilipat, beberapa kancing atas sering dibiarkan terbuka, kerah besar, dan lain sebagainya. Beberapa penyanyi dan aktor sering menggunakan kemeja dengan model tersebut yang biasanya dipadukan dengan celana jeans yang memiliki bentuk lebar di bawahnya.
Sejarah Perkembangan Kemeja tahun 2000-Sekarang
Semenjak tahun 2000 sampai sekarang, pakaian kemeja tidak luput ada dalam isi lemari. Kemeja telah menjadi pakaian inti yang digunakan setiap harinya dalam bekerja. Namun saat ini bentuk kemeja lebih bervariatif dengan beragam desain yang ingin disampaikan oleh desainer fashion. Sekarang telah bermunculan jenis-jenis kemeja dengan berbagai macam model yang tidak hanya digunakan untuk acara formal saja, namun juga bisa digunakan untuk hangout bersama teman. Tidak hanya desainnya, bahan kain kemeja pun sudah berkembang pesat menciptakan kemeja yang adem, halus, dan nyaman ketika digunakan.
Yuk cari tahu 4 Bahan Kain yang Bagus dan Adem untuk Kemeja!
Ciri-Ciri Kemeja
Ciri khas kemeja terletak pada adanya kancing yang disusun secara vertikal dari atas hingga ke bawah. Ciri khas lainnya adalah adanya kantong pada bagian dada kiri, kanan, atau bahkan keduanya. Namun seiring berjalannya waktu, beberapa jenis kemeja tidak memiliki kantong pada bagian dada lagi. Ada yang terletak pada bagian bawah kemeja, ataupun kemeja modis yang tidak memiliki kantong.
Kenali Bagian-Bagian Terpenting dalam Kemeja disini!
Apa saja Jenis Kemeja?
Dalam berbagai acara yang berbeda diperlukan bagian yang berbeda pula. Mulai dari bahan, potongan, hingga kainnya. Kemeja memiliki berbagai jenis dan ragam yang biasanya digunakan sesuai dengan acara yang akan dihadiri. Namun kemeja mewakili penampilan yang rapi sekaligus nyaman untuk digunakan. Berikut ada beberapa jenis kemeja yang sering digunakan
Kemeja Formal
Sama seperti namanya, jenis kemeja ini sering digunakan untuk acara formal atau resmi. Pemilihan bahan sebelum membuat kemeja formal sangat penting untuk dipilih. Bahan terbaik adalah yang tidak mudah kusut sehingga penampilan tetap rapi, adem, dan ringan.
Contoh kemeja formal:
- Oxford Kemeja
- Cotton Twill Kemeja
- Linen Kemeja
- Dress Shirt
Yuk Baca 5 Cara Merawat Kemeja Putih Agar Tidak Kusam
Kemeja Kasual
Mulai dari bahan dan corak, jenis kemeja ini memiliki banyak pilihan desain. Seringkali pakaian kemeja ini digunakan untuk acara yang tidak formal namun masih ingin terlihat rapi seperti hangout dengan teman, menghadiri acara arisan, mengunjungi museum, dan lain sebagainya. Pakain kemeja kasual sering digunakan dengan tidak mengancingkan sampai atas sehingga tidak cocok untuk digunakan bersama dasi.
Contoh kemeja kasual:
- Flanel Kemeja
- Denim Kemeja
- Oversize Kemeja
- Camp Collar Sleeve Shirt
Jenis kemeja tersebut dapat disesuaikan dengan kebutuhan penggunanya. Namun kemeja juga bisa menjadi pakaian yang serbaguna bila kalian memilih kemeja yang tepat mulai dari corak, bahan kain, desain, dan lain sebagainya.
Kesimpulan
Kemeja adalah pakaian atas yang melindungi bagian dada, bahu, lengan, dan menutupi tubuh sampai bagian perut. Karena ciri khasnya adalah kerah, oleh karena itu kemeja disebut sebagai pakaian formal. Kemeja pertama kali diperkenalkan di daratan Eropa dengan sebutan camisa. Jenis pakaian yang masih memiliki kemiripan dengan bentuk asli kemeja dikenal dengan nama blus dalam bahasa Perancis dan disebut sebagai hem yang digunakan untuk wanita dari bahasa Belanda. Ciri khas kemeja terletak pada kancing yang disusun secara vertikal dari atas hingga ke bawah. Ciri khas lainnya adalah adanya kantong pada bagian dada kiri, kanan, atau bahkan keduanya. Jenis kemeja terbagi atas dua tipe, kemeja formal dan kemeja kasual.
Baca artikel lainnya tentang 5 Cara Merawat Kemeja Putih Agar Tidak Kusam
Gimana? Sudah dapat dipahami bukan? Semoga informasi dari Vido Garment ini dapat bermanfaat ya! Untuk kalian yang tertarik membuat seragam, kemeja, atau jaket serahkan saja pada Vido Garment Konveksi Terbaik di Surabaya. Kalian dapat menciptakan kemeja dengan berbagai macam desain, bisa fitting size, dan dapat dipesan melalui online. Tunggu apalagi, yuk kunjungi website vido garment dan Hubungi Kami sekarang juga!